
Reformasi militer dapat diadaptasi untuk menanggapi ancaman keamanan, kata komandan baru Gerasimov.
Diterbitkan pada 24 Jan 2023
Rusia baru jenderal yang bertanggung jawab atas operasi di Ukraina mengatakan reformasi militer akan menanggapi kemungkinan ekspansi NATO dan “kolektif Barat”, yang ia tuduh mengobarkan perang hibrida melawan Moskow.
Dalam komentar publik pertamanya, Valery Gerasimov, kepala staf umum militer Rusia, mengakui persoalan mobilisasi pasukan dan tantangan yang lebih luas dalam konflik yang dimulai 11 bulan lalu.
“The sistem pelatihan mobilisasi di negara kami tidak sepenuhnya diadaptasi dengan relasi ekonomi modern yang baru,” kata Gerasimov kepada situs isu Argumenty i Fakty, dalam sambutannya yang diterbitkan pada Senin malam.
“Jadi aku harus memperbaiki semuanya ketika dalam perjalanan.”
Reformasi militer yang diumumkan pertengahan Januari dapat diadaptasi untuk menanggapi ancaman keamanan, dia memperingatkan.
“Hari ini, mirip ancaman termasuk aspirasi Aliansi Atlantik Utara untuk memperluas ke Finlandia dan Swedia, serta penggunaan Ukraina sebagai alat untuk mengobarkan perang hibrida melawan negara kita,” katanya.
Finlandia dan Swedia mendaftar untuk bergabung dengan NATO tahun lalu, sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
Agenda juga meminta dua distrik militer tambahan di Moskow dan Leningrad dan tiga divisi senapan bermotor sebagai bagian dari gugusan senjata gabungan di Kherson dan Zaporizhia – wilayah yang diklaim Rusia “dicaplok” pada bulan September setelah referendum dikecam di panggung internasional sebagai hal yang tidak berarti.
Kementerian Pertahanan Rusia telah menghadapi kritik yang semakin meningkat atas kekalahan di medan perang dan kegagalan Moskow untuk mengamankan kemenangan dalam kampanye yang diperlukan Kremlin hanya membutuhkan waktu singkat. “intensitas permusuhan militer” mirip itu, memaksanya untuk melakukan agresi e operasi untuk menstabilkan situasi.
“Negara kita dan angkatan bersenjatanya hari ini bertindak melawan seluruh kolektif Barat,” katanya. Sekutu Barat mendukung Ukraina dalam upayanya untuk mengalahkan pasukan Rusia dengan memasok senjata, amunisi, dan dukungan kemanusiaan. Namun ketika perang mencapai hari jadinya, tujuan “operasi militer khusus” Rusia telah bergeser. Apa yang dimulai sebagai operasi untuk “denazifikasi” dan “demiliterisasi” Ukraina sekarang disebut sebagai pertahanan melawan permusuhan Barat dan dunia unipolar. “Tujuan utama dari pekerjaan ini ialah untuk memastikan perlindungan yang terjamin atas kedaulatan dan integritas wilayah negara kita ry,” kata Gerasimov. Sumber : Al Jazeera dan kantor isu